“Halo, Sofi,
kamu bimbelnya seminggu berapa kali?”
“Tiga kali, Pah.
Senin, rabu, sama jum’at.”
“Lho, berarti
kamu banyak nganggurnya, dong? Jangan, jangan. Anak Papah nggak boleh nganggur.
Sana, kamu cari les bahasa inggris.”
Krik....
Krik....
“O-oke, Pah.”
oOo
Nah, beberapa
hari setelah percakapan itu sama Papah, aku sibuk deh cari-cari les Bahasa Inggris
di Surabaya. Bermodalkan tanya sama temen-temen kos yang semuanya anak
perantauan sama kayak aku, google,
berserta GPS, aku akhirnya tertarik
sama EF alias English First.
Aku pun ke
sana—tepatnya di Kayun—sama sepupu aku. Aku tanya-tanya deh. Jadi di EF itu, buat menentukan akan di level
apa kita nantinya, kita harus ikut tes dulu. Sederhana aja, sih. Jenis soalnya
pilihan ganda sama satu essay dan speaking sama bule.
Nah, aku udah
selesai tuh ngerjain writing test-nya.
Tunggu beberapa menit, dan ada mister-mister berambut pirang berbadan jangkung
manggil aku. “Sofia!”
Aku nengok trus
ikut dia masuk ke sebuah ruangan tertutup yang hanya ada aku dan dia di
dalamnya. Jantungku berdebar kencang saat matanya yang secerah langit biru
menatapku #halah! Oke, kembali ke topik. Lol.
Di sana, dia
memperkenalkan diri. Sekedar nama aja, sih. Namanya Mr. Julian. Dia tanya kabarku, tanya aku kuliah di mana, jurusan
apa, kenapa aku tertarik dengan jurusan itu. Sementara itu, aku berusaha menjawab
dengan bumbu ‘err..., err...,’ di tengah kalimat kalo aku
masih bimbel untuk persiapan masuk UNAIR. Aku minta maaf sambil cengengesan dan
bilang kalo aku lil bit nerveus but I am
okay dan dia senyum sambil jawab it’s
okay. Blablabla take it easy blablabla.
Dia juga tanya,
apakah aku pernah ikut kursus bahasa inggris sebelumnya? Dan aku jawab kalo aku
pernah masuk pesantren yang semua santrinya mewajibkan Bahasa Inggris—Gontor.
Tapi itu udah lama, sekitar 9-10 tahun yang lalu, saat usiaku masih 11 tahun. Dan
dia angguk-angguk sambil senyum beserta ngomong entahlah apa. Aku dengernya bzz bzz doang.
Dan tes spiking
pun dimulai. Dia memperlihatkan sebuah gambar ke aku, trus aku disuruh
menceritakan secara lisan gambar tersebut. Ada yang lagi liburan, ada yang baru
bangun tidur, ada yang disuruh menceritakan kegiatan dari pagi sampe malem,
dsb.
Dan ... yup!
Test pun selesai. Dia bilang sesuatu ke aku, sambil nunjukin nilaiku. Antara
lain kaya gini, “Congratulation, Sofia. Your English is good, and you
... blablabla elementary. Your score is blablaba. This blabla good enough. Some blablabla wrong blabla but it’s okay.
It’s just because you blabla course
before. You need to improve blabla
grammar and sentences dst...,” yang bikin aku nyengir dan angguk-angguk
aja. Entahlah aku faham atau enggak. Aku pura-pura faham aja biar nggak dikira
bodoh. #woy!
Aku ngucapin, ‘Thank you very much, Mr. Julian.’ Dan nunggu dipanggil lagi.
Selama nunggu itu, aku galau sambil bergumam dalam hati, ‘What? Tadi misternya bilang tentang elementary. Apa aku bakal masuk
elementary? Bareng anak-anak SD, gitu? Omaygawd. Aku bakalan sekelas sama anak-anak
SD?’ Aku pusing tujuh keliling, dong, jelasnya. Segitu rendahnyakah,
nilaiku?
Beberapa menit
kemudian, mbak-mbak Costumer Service-nya
manggil aku. “Sofia.” Aku pun mendekat sambil memasang wajah harap-harap cemas.
Dia jelasin ke aku jadwal buat masuk les, biaya, buku, ruang, dan sebagainya.
Aku juga tanya-tanya, nih, sambil malu-malu. “Mbak, yang di kelasku itu
rata-rata umuran berapa?”
Mbaknya senyum
manis, dan bilang kalo di kelasku yaitu Elementary
3 ada dua belas orang, paling muda umur 14 tahun dan paling dewasa umur 25
tahun. Hoh.... Aku lega. Meskipun ada beberapa yang lebih muda, seenggaknya aku
nggak yang paling tua. Yah.... Ada temennya, lah.
Oke, nggak
masalah lah aku masuk elementary 3.
Toh niatnya aku di sini mau ngasah bahasa inggrisku, bukan buat unjuk gigi(?).
Emang udah seharusnya aku masuk level itu. Daripada pengennya tinggi tapi
otakku belum mampu dan banyak bab yang belum kupelajari? Ya, inilah tempatku :D
Dan ... rabu lalu
tepatnya tanggal 12 Pebruari 2014, aku pertama kalinya masuk kelas London.
Pelajaran berlangsung sukses, aku kenal sama hampir semua temen sekelas (yang
emang cuma 12 orang—kalo nggak salah) dan asyik banget!
Satu setengah
jam kulalui dan itu kuraang...! Aku bahkan mau kalo harus belajar 3 jam sekali
pertemuan. Hahahah.... Tanpa biaya tambahan, tentunya XD
6 komentar:
Biaya nya berapa yah sist? boleh share? saya juga tertarik dengan EF. Biar bisa prepare.
Iy nih fia, biayanya berapa y biar kita bisa persiapan uangnya. Hehe
Iya aku jg tertarik sama ef tapi takut mahal biayanya.
Mohon bantu share mengenai biaya kursus di ef ya :)
Numpang nanya,
Waktu masuk elementary 3 tuh umur berapa?
Trs london class itu spt apa.
Brp tahun dr elementary ke london
Tks before
Berapa yah biayanya ?? Mohon bisa di info aku tertarik sama ef.
k..aku juga alumni gontor hehehee..penasaran k..biaya EF brapa ya?
Posting Komentar