Sabtu, 15 Februari 2014

Kursus di English First

“Halo, Sofi, kamu bimbelnya seminggu berapa kali?”

“Tiga kali, Pah. Senin, rabu, sama jum’at.”

“Lho, berarti kamu banyak nganggurnya, dong? Jangan, jangan. Anak Papah nggak boleh nganggur. Sana, kamu cari les bahasa inggris.”

Krik....

Krik....

“O-oke, Pah.”

oOo

Nah, beberapa hari setelah percakapan itu sama Papah, aku sibuk deh cari-cari les Bahasa Inggris di Surabaya. Bermodalkan tanya sama temen-temen kos yang semuanya anak perantauan sama kayak aku, google, berserta GPS, aku akhirnya tertarik sama EF alias English First.

Aku pun ke sana—tepatnya di Kayun—sama sepupu aku. Aku tanya-tanya deh. Jadi di EF itu, buat menentukan akan di level apa kita nantinya, kita harus ikut tes dulu. Sederhana aja, sih. Jenis soalnya pilihan ganda sama satu essay dan speaking sama bule.

Nah, aku udah selesai tuh ngerjain writing test-nya. Tunggu beberapa menit, dan ada mister-mister berambut pirang berbadan jangkung manggil aku. “Sofia!”

Aku nengok trus ikut dia masuk ke sebuah ruangan tertutup yang hanya ada aku dan dia di dalamnya. Jantungku berdebar kencang saat matanya yang secerah langit biru menatapku #halah! Oke, kembali ke topik. Lol.

Di sana, dia memperkenalkan diri. Sekedar nama aja, sih. Namanya Mr. Julian. Dia tanya kabarku, tanya aku kuliah di mana, jurusan apa, kenapa aku tertarik dengan jurusan itu. Sementara itu, aku berusaha menjawab dengan bumbu ‘err..., err...,’ di tengah kalimat kalo aku masih bimbel untuk persiapan masuk UNAIR. Aku minta maaf sambil cengengesan dan bilang kalo aku lil bit nerveus but I am okay dan dia senyum sambil jawab it’s okay. Blablabla take it easy blablabla.

Dia juga tanya, apakah aku pernah ikut kursus bahasa inggris sebelumnya? Dan aku jawab kalo aku pernah masuk pesantren yang semua santrinya mewajibkan Bahasa Inggris—Gontor. Tapi itu udah lama, sekitar 9-10 tahun yang lalu, saat usiaku masih 11 tahun. Dan dia angguk-angguk sambil senyum beserta ngomong entahlah apa. Aku dengernya bzz bzz doang.

Dan tes spiking pun dimulai. Dia memperlihatkan sebuah gambar ke aku, trus aku disuruh menceritakan secara lisan gambar tersebut. Ada yang lagi liburan, ada yang baru bangun tidur, ada yang disuruh menceritakan kegiatan dari pagi sampe malem, dsb.

Dan ... yup! Test pun selesai. Dia bilang sesuatu ke aku, sambil nunjukin nilaiku. Antara lain kaya gini, “Congratulation, Sofia. Your English is good, and you ... blablabla elementary. Your score is blablaba. This blabla good enough. Some blablabla wrong blabla but it’s okay. It’s just because you blabla course before. You need to improve blabla grammar and sentences dst...,” yang bikin aku nyengir dan angguk-angguk aja. Entahlah aku faham atau enggak. Aku pura-pura faham aja biar nggak dikira bodoh. #woy!

Aku ngucapin, ‘Thank you very much, Mr. Julian.’ Dan nunggu dipanggil lagi. Selama nunggu itu, aku galau sambil bergumam dalam hati, ‘What? Tadi misternya bilang tentang elementary. Apa aku bakal masuk elementary? Bareng anak-anak SD, gitu? Omaygawd. Aku bakalan sekelas sama anak-anak SD?’ Aku pusing tujuh keliling, dong, jelasnya. Segitu rendahnyakah, nilaiku?

Beberapa menit kemudian, mbak-mbak Costumer Service-nya manggil aku. “Sofia.” Aku pun mendekat sambil memasang wajah harap-harap cemas. Dia jelasin ke aku jadwal buat masuk les, biaya, buku, ruang, dan sebagainya. Aku juga tanya-tanya, nih, sambil malu-malu. “Mbak, yang di kelasku itu rata-rata umuran berapa?”

Mbaknya senyum manis, dan bilang kalo di kelasku yaitu Elementary 3 ada dua belas orang, paling muda umur 14 tahun dan paling dewasa umur 25 tahun. Hoh.... Aku lega. Meskipun ada beberapa yang lebih muda, seenggaknya aku nggak yang paling tua. Yah.... Ada temennya, lah.

Oke, nggak masalah lah aku masuk elementary 3. Toh niatnya aku di sini mau ngasah bahasa inggrisku, bukan buat unjuk gigi(?). Emang udah seharusnya aku masuk level itu. Daripada pengennya tinggi tapi otakku belum mampu dan banyak bab yang belum kupelajari? Ya, inilah tempatku :D

Dan ... rabu lalu tepatnya tanggal 12 Pebruari 2014, aku pertama kalinya masuk kelas London. Pelajaran berlangsung sukses, aku kenal sama hampir semua temen sekelas (yang emang cuma 12 orang—kalo nggak salah) dan asyik banget!

Satu setengah jam kulalui dan itu kuraang...! Aku bahkan mau kalo harus belajar 3 jam sekali pertemuan. Hahahah.... Tanpa biaya tambahan, tentunya XD

6 komentar:

Anonim mengatakan...

Biaya nya berapa yah sist? boleh share? saya juga tertarik dengan EF. Biar bisa prepare.

Kak Rizqi mengatakan...

Iy nih fia, biayanya berapa y biar kita bisa persiapan uangnya. Hehe

Hifziah Amalia mengatakan...

Iya aku jg tertarik sama ef tapi takut mahal biayanya.
Mohon bantu share mengenai biaya kursus di ef ya :)

Unknown mengatakan...

Numpang nanya,

Waktu masuk elementary 3 tuh umur berapa?
Trs london class itu spt apa.
Brp tahun dr elementary ke london
Tks before

Sisilia Catherine mengatakan...

Berapa yah biayanya ?? Mohon bisa di info aku tertarik sama ef.

Unknown mengatakan...

k..aku juga alumni gontor hehehee..penasaran k..biaya EF brapa ya?